Tulisan Tak Bermakna
Ilham Faisabrun Zjamiil-
Kehidupan
manusia akan selalu menarik untuk dipahami dan dipelajari, kehidupan yang
selalu dinamis membuat manusia berkembang setiap saat. Masalah-masalah yang ada
membuat manusia selalu berhasil dari keterpurukan meskipun disertai dengan lelah
fisik dan pikir. Dengan adanya masalah-masalah tersebut manusia mengembangkan
fikiranya menjadi lebih matang nan dewasa, dan dengan fikiran tersebut membuat
manusia menjadi puncak rantai kehidupan didunia.
Yang menjadikan
manusia menarik disini ialah cara masing-masing manusia menyelesaikan masalah, reaksi
sebelum mendapatkan masalah, ketakutan saat menghadapi masalah (saat diterpa
masalah) yang meliputi reaksi dalam menghadapinya dan yang terakhir disaat
manusia selesai menghadapi masalah. Ketiga itu akan sangat menarik jika manusia
menyadarinya minimal menginstropeksi diri atau mengambil cerita dan pelajaran
dari manusia lainya.
Reaksi-reaksi
yang muncul akan sangat beragam dan itu bergantung latar belakang kehidupan
manusia masing-masing. Menurut Louis William Stent, manusia belajar dari sifat bawaan ( Nativisme) dan juga
pengalaman (empirisme). Karena menurut Louis, ada suatu kondisi manusia memerlukan
sifat bawaan lahir namun disisi lain manusia juga menggunakan pengalaman dalam pembelajaran.
Manusia akan merasa
aman dan nyaman ketika manusia itu menjalani kehidupan sesuai dengan fikiran
dan apa yang dicitakan, namun ketika manusia menemui hal yang diluar fikiran dan yang dicitakan manusia
akan terkejut atas keadaan yang menimpanya terlebih ia tidak pernah menghadapi
persoalan tersebut sebelumnya. Persoalan yang baru akan lebih membuat manusia
tertekan dari pada masalah lama atau yang pernah dihadapi, karena manusia dalam
menghadapi masalah yang baru manusia belum mendapatkan jawaban dari atas
masalah tersebut maka yang perlu dilakukan manusia ialah terus belajar.
Dalam
Psikologi, ada teori hierarki dari A. Maslow, berbentuk segitiga yang saling
berkesinambungan. Dimulai dari bawah yaitu fisiologis, manusia memerlukan
kebutuhan-kebutuhan priemer seperti makan, minum dll. Selanjutnya ialah rasa
aman, manusia memerlukan rasa aman dari gangguan-gangguan yang ada, lalu ada sosial
yang menunjukan bahwa manusia haruslah memerlukan manusia yang lain sebagai
pembentuk rasa manusiawi. Selanjutnya ada ego, yang membuat manusia memiliki
ambisi untuk menjadi lebih dan yang terakhir ialah aktualisasi diri. Manusia
perlu melakukan pembuktian diri bahwa ia adalah manusia yang berguna dan
diakui. Kelima itu perlu dicapai manusia, manusia akan menjadi kalut jikalau
kehilangan salah satu dari teori dari Maslow tersebut.
Kekalutan
manusia sungguh sangat menarik, dalam kekalutan kita dapat melihat sifat asli
dari seseorang dan dapat menilai secara subyektif manusia itu bodoh atau
menggunakan akalnya dalam menyelesaikan masalah. Ada manusia yang panik, bodo
amat, santai, bahkan ada yang diluarnya terlihat tenang tak ada masalah tapi
begitu ramai di pikiran. Fikiran manusia lahir bukan dari alam kosong melainkan
dari bawaan lahir dan pengalaman-pengalaman hidup yang dijalani seperti halnya
teori konvergensi dari Louis.
Dari
manusia-manusia sekitar seharusnya kita dapat belajar banyak dari mereka jika
kita mampu memahami mereka baik secara fikiran dan perbuatan. Karena seringkali
manusia mampu membohongi sekitar dengan memakai topeng mereka masing-masing,
topeng yang mampu mengecoh manusia lainya. Dengan adanya topeng itu maka
lahirlah manusia generasi baru yang salah satunya ialah playing victim,
merasa dirinya korban tapi pada kenyataanya ialah pelaku, menyalahkan orang
lain agar dirinya terlihat benar. Tapi tetap, manusia seperti itu pasti
memiliki latar belakang dan pemikiran yang melahirkan perilaku seperti itu.
Semua bentuk
pikiran, perbuatan dari manusia pasti memiliki sebuah alasan dan latar
belakang, akan menjadi sangat menarik jika setiap manusia memahami setiap
manusia pula. Minimal tidak mendatangkan justifikasi kebodohan yang semu,
karena terkadang memang kebodohan lahir dari pemikiran dan perbuatan yang
dianggap berbeda dengan manusia yang lain atau bisa jadi perbuatan dan
pemikiran itu benar bodoh adanya. Dengan memahami manusia dan mampu belajar
dari pengaman baik pribadi ataupun orang lain akan melahirkan manusia yang
mampu berfikir secara dewasa dan terbuka tanpa menyekat maupun menyela pikiran
orang lain.
No comments