Jadi Pemimpin Itu Ribet, Tapi Kok Pada Rebutan


Ilham Faisabrun z

Kemarin telah terselenggara adu gagasan antara bakal calon presiden Indonesia 2024 di channel youtube Mata Najwa dengan total 6 jam live streaming. Bukan hal yang aneh memang jika akhir-akhir ini lini massa baik TV ataupun media sosial di penuhi oleh berita-berita politik karena memang menuju waktu politik. Harapan semua media dipenuhi berita-berita tentang politik agar Masyarakat “melek” akan politik dan tidak apatis karena ini perihal Indonesia sampai lima tahun yang akan datang.


Dari ketiga bakal calon tersebut memiliki visi misi yang cukup bagus, cuman yang unik ialah mereka kan masih bakal calon presiden tapi sudah memiliki ide-ide gagasan yang cemerlang. Maksudku kan belum tentu mereka juga calon presidenya nanti, AHY aja kegeser posisinya oleh Cak Imin sebagai cawapres Anies. Kita tahu bahwa sifat politik itu sangat fluktuatif, tidak bisa ketebak kemana arah suara karena terkadang para politikus bermain di ­last minute dan itu yang membuat politik menarik.


Berbicara perihal gagasan-gagasan dari ketiga bakal calon presiden, kesemuanya sangat bagus dan visioner. Mereka memikirkan Indonesia dengan sangat jauh, detail dan menguasai bidang, karena seorang presiden dituntut untuk paham semua seluk beluk masalah sebuah negara, oleh karenanya mereka dituntut untuk paham semua bidang. Meskipun ada Menteri-menteri yang menjalankan tugas disetiap bidang, namun setidaknya presiden memiliki visi misi disetiap bidang (Grand design). Memang harus putra Indonesia terbaik yang harus jadi kepala negara, kalau kata Plato yang menjadi kepala negara ialah kaum filosof atau kaum-kaum pemikir nan bijaksana. Entah siapapun nanti yang bakal jadi calon presiden ataupun yang terpilih menjadi presiden ialah orang yang mampu mengemban Amanah dan menunaikan janji dan gagasan yang dibawakanya sewaktu kampanye.


Memahami semua bidang bukanlah suatu hal yang mudah karena pasti akan ada satu bidang yang lemah, namun kebanyakan pemimpin Indonesia lemah dalam bidang pengelolaan SDA karena entah kenapa ada saja masalah perihal alam. Dengan segala kerumitan menjadi pemimpin, sebenarnya yang melatar belakangi mereka untuk getol, ngotot menjadi pemimpin itu apa? Memikirkan segala masalah yang itu tidak mudah untuk diselesaikan bahkan mendapat kritikan tajam. Penulis rasa tidak cukup worth it jika hanya mengejar materi (uang) sampai banyak yang korupsi, dari segala masalah negara, kritikan dll. Lalu hanya mengejar materi itu tidak cukup worth it.


Tuntutan-tuntutan yang ditujukan untuk menjadi sebuah pribadi yang ideal demi negara atau daerah yang lebih baik dirasa menjadikan hidup tidak tenang. Sejatinya manusia hidup untuk mencari sebuah ketenangan dan kedamaian, namun demi tercapai semua itu harus ada beberapa orang yang dikorbankan untuk berfikir dengan keras, menjadikan sekitarnya hidup dengan tenang dan damai. Beberapa orang itulah yang disebut sebagai pemimpin. Tidak mudah memang menjadi seorang pemimpin, oleh karena itu perlu didukung dari segala lini Masyarakat untuk memantau dan mengawasi jalanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Sikap apatis Masyarakat tidak akan membantu jalanya sebuah negara menjadi lebih baik, kesadaran akan politik harus digalakkan untuk mencapai kestabilan negara.


Jadi Pemimpin Itu Ribet, Tapi Kok Pada Rebutan Jadi Pemimpin Itu Ribet, Tapi Kok Pada Rebutan Reviewed by Admin Nomizo.co on Saturday, September 23, 2023 Rating: 5

No comments

Related Posts No. (ex: 9)