Negara Gagal Melindungi Generasi
Aziza Muf'ida-
Negara Gagal Melindungi Generasi
Pergaulan bebas, tawuran, hingga fenomena
hamil diluar nikah sampai maraknya penikahan dini adalah buah dari
ketidakmampuan sistem pendidikan dalam membentuk pelajar jadi
sosok bertaqwa dan berilmu pengetahuan. Mirisnya tidak ada satupun pernyataan
prihatin dari negara terhadap fenomena ini. Hal ini tidak lepas dari paradigma
negara dalam memandang persoalan yang dianggap perkara biasa atau tidak penting
hingga tidak memberi respon yang berarti.
Pendidikan Islam Jadi Solusi
Pendidikan Islam guna membentuk manusia
yang berkepribadian muslim berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam yang sebenarnya
sesuai dengan Al Qur’an dan Assunnah.
“Sesungguhnya Aku diutus hanya untuk
menyempurnakan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi),
Dari hadist diatas jelas sistem pendidikan
yang baik agar terbentuknya generasi yang bertaqwa dan berilmu pengetahuan
adalah sistem pendidikan Islam, yang mengedepankan nilai-nilai
ajaran Islam yang berepegang teguh pada Al-Qur;an dan Assunnah. Sangat jelas
dalam Al Qur’an mengajarkan haramnya perbuatan zina atau hamil diluar nikah (Qs. Al-Isra’ : 2).
Islam mengajarkan untuk cinta kedamain dan membenci permusuhan atau tawuran
(Al-Anfal : 61). Islam menjadi solusi sistem pendidikan
hingga persoalan kehidupan.
Akibat Gagalnya Sistem Pendidikan
Tak heran banyak para orang tua menyekolahkan
anaknya sekolah swasta dibanding sekolah negeri.
Meski para orang tua harus siap merogoh dompet untuk biaya pendidikan swasta yang
cukup mahal. Dan akibat dari banyaknya para orang tua dalam menyekolahkan anaknya di
penedidikan swasta berbagai jenjang
membuat beberapa sekolah negeri terutama jenjang SD yang tidak mendapatkan
murid sehingga pemerintah daerah menutupnya. Hal itu tidak dijadikan bahan evaluasi
untuk kemajuan pendidikan yang dimana sebelumnya sudah
diperkirakan dari data sedikitnya murid hingga hilangnya murid, bukan jadi
acuan untuk perbaikan malah diteruskan.
Tidak ada murid dan ditutupnya sekolah oleh
pemerintah daerah setempat termasuk gagalnya negara dalam konstribusi sistem
pendidikan bangsa.
Maka tak heran lagi
banyaknya sekolah-sekolah swasta baik atas nama perorangan, oraganisasi dan yayasan atau lembaga yang sadar pendidikan dengan menerapkan sistem gabuangan
antara sistem pendidikan negeri
dan sistem pendidikan pendiri
setempat. Tentunya dengan harapan yang besar agar dapat menangani sedikit
banyaknya persoalan ini, tak lain untuk mencetak generasi yang bertaqwa dan
berilmu pengetahuan.
Banyak dan sedikitnya nya sekolah swasta dan negeri bisa kita lihat dari laporan BPS (Badan
Pusat Statistik) melaporkan jumlah sekolah di Indonesia 2023 diantaranya :
94,67% jenjang TK swasta;
93,54% jenjang SD/MI swasta;
92,03% jenjang SMP/Mts swasta; dan 91,75% jenjang SMA/MA swasta. BPS menyimpulkan bahwa mayoritas TK/RA, SD/MI, SMP/Mts, dan SMA/MA/SMK
dikelola oleh swasta.
Dari situ bisa kita simpulkan bahwa negara tidak
hanya gagal dalam melindungi generasi, tapi memang negara tidak take action
dalam melindungi generasi.
No comments