Problematika Masyarakat Industri Menurut Harbert Marcuse




Muhamad Fatkhul Huda-

Perkembangan zaman telah menggiring manusia pada kemajuan peradaban modern. Manusia menemukan realitas baru dalam kehidupannya dengan hadirnya pemikiran-pemikiran progresif. Tumbuh kembang pemikiran manusia membuahkan segala bentuk produk yang dirasa mampu membantu mengatasai persoalan manusia. Pada periode modern ini muncul beberapa karya manusia dalam bentuk teknologi maju. Hal ini merupakan representasi dari pemikiran manusia secara praksisnya. Tentunya teknologi maju ini mampu membawa kemudahan bagi aktivitas kehidupan manusia. Sebuah cita-cita besar yang telah dikonstruksikan pada abad pencerahan yang lalu. Kini konsepsi besar yang telah dirumuskan oleh Descartes, John Locke, dan tokoh reinessance yang lainnya telah sukses dibawakan.

            Kemajuan teknologi membawa manusia pada realitas industri modern. Proses produksi menjadi hal prioritas dalam kehidupan modern. Dalam perkembangannya proses produksi selalu berubah sesuai dengan perkembangan teknologinya. Dengan kemajuan teknologi proses produksi semakin mudah untuk dilakukan. Bahkan hari ini ada keterbalikan fenomena seiring dengan laju perkembangan zaman. Manusia yang dalam kondisi awal sebagai objek dari alam berbalik menjadi subjek sekaligus objek  dari alam. Kondisi ini terkonstruksi dari pola pikir manusia yang kian universal. Hal demikian berpengaruh pada pola kehidupan masyarakat modern. Posisi ini membuat manusia menjadi lupa akan kesadarannya. Dari keadaan yang demikian rupa membuat problematika baru bagi kehidupan manusia. Dampak kemajuan industri merombak struktur sistematik aktivitas manusia. Pola budaya, sosial, ekonomi, dan lingkungan berubah secara total.

            Problematika masyarakat industri cukup kompleks dan mencabut akar-akar peradaban. Kesenjangan sosial semakin nampak secara terang-terangan dalam kacamata modern ini. Kerusakan lingkungan, perubahan budaya, dan dekadensi moral menjadi nyata adanya. Hal ini adalah problem endemic yang terjadi seiring dengan masifnya proses industrialisasi. Sistem industrialisasi menggiring manusia untuk menjadi mekanis dan meterialis. Problem ini termaktub dalam analisa Harbert Marcuse dalam produk pemikirannya. Kritikus fenomena sosial ini yang juga salah satu tokoh populer madzab Frankfrut melahirkan analisa yang cukup kritis. Tiga konsekuensi bagi manusia yang lahir atas dasar industrialisasi menurut Marcuse. Pertama, manusia akan berada dibawah bayangan kendali teknologi. Kedua, ketergantungan terhadap teknologi akan menjadikan manusia irrasional. Ketiga, orientasi kehidupan manusia akan semakin sempit atau istilah yang dikatakan Marcuse yakni manusia satu dimensi. Ketiga ciri itu nampak jelas dalam kehidupan manusia industri dan memang menjadi batu sandungan yang real. Dari ketiga itu muncullah problematika bagi manusia modern ini

Ketergantungan Pada Teknologi

            Manusia modern cukup dekat dengan laju perkembangan teknologi mutakhir. Bisa dilihat dari tiap aktivitas sehari-harinya. Berbagai aspek kehidupan manusia tidak lepas dari teknologi. Kemajuan teknologi merupakan sebuah ueforia terkemuka bagi peradaban modern. Bahkan kemajuan teknologi menjadi salah satu tolak ukur majunya suatu peradaban. Namun, hal ini membuat dilematis bagi manusia itu sendiri. Teknologi memanglah menjadi elemen yang mampu mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi, di sisi lain teknologi juga membuat peradaban manusia semakin runyam. Secara tidak sadar manusia menjalin ketergantungan dengan teknologi hari ini. Kemudahan teknologi malah membuat manusia akhirnya tidak bisa terlepas dari peranannya.

            Kehidupan manusia lama-kelamaan terbawa oleh prinsip teknologi mutakhir. Dimana teknologi mutakhir memiliki konsepsi yang besar mengenai upaya produksi. Pola ini memang sudah diatur oleh sistem kapitalis. Kemajuan teknologi dikonstruksi untuk menunjang proses produksi supaya lebih mudah. Jadi, manusia berlomba-lomba untuk membuat teknologi hanyalah untuk memperlancar dan memperbesar proses produksi. Dengan ketergantungan manusia pada teknologi membuat manusia hanya berorientasi pada proses produksi. Hal ini memang sudah dirancang oleh sistem kapitalis. Manusia dituntut untuk memproduksi demi kepentingan para pemilik moda. Dampak paling buruk yang bisa saja menjangkit manusia modern adalah visi materialis dan mekanis. Menurut Marcuse, dengan dinamika demikian manusia modern menjadi masyarakat satu dimensi.

Menjadi irrasional

            Menurut Marcuse, kemajuan dunia industrial membuat manusia mati daya kritisnya. Kungkungan prinsip teknologi membuat manusia hanya bisa mengikuti alur dunia industri. Manusia terlarut oleh kemudahan teknologi sehingga ia tidak lagi mampu berpikir secara rasional. Orientasi pemikiran selalu terpaku pada konsepsi besar teknologi modern. Manusia seakan-akan menjadi mesin bernyawa setara dengan para mesin yang dibuatnya. Kehidupan manusia menjadi mekanis sesuai dengan pola yang telah dikonstruksi. Wacananya terbatasi sehingga tidak mampu mengkritisi pola yang mekanis ini. Di lain sisi doktrinasi mengenai peradaban yang maju diukur dari kemajuan teknologinya cepat mengakar. Doktrin ini membuat kreatifitas manusia hanya ditujukan untuk menunjang pengembangan teknologi. Akhirnya kejumudan menjadi hal lumrah dalam aktivitas berpikir manusia.

Kebutuhuan Palsu

            Selain ketergantungan dan membuat manusia irrasional, industrialisasi mengkonstruksi kebutuhan palsu manusia. Dalam artian manusia digiring untuk memiliki jiwa konsumerisme untuk menampung produksi. Iklan-iklan menjadi media untuk mempropagandakan kebutuhan sosial menjadi kebutuhan individu. Kebutuhan palsu ini merupakan sebuah kebutuhan yang sebenarnya tidak penting bagi individu tapi direkayasa supaya terkesan penting bagi individu. Menurut Marcuse, kebutuhan palsu adalah kebutuhan yang dipaksakan bagi individu. Kebutuhan ini dimanipulasikan dan diyakinkan secara sitematis. Kebutuhan palsu hanyalah membuat manusia terpuaskan dalam ketidakbahagiaan. Manusia akhirnya tidak mempertimbangkan fungsi dari suatu barang tapi hanya melihat dari kepopuleran sosial.

Pembebasan

Solusi yang kemudian ditawarkan oleh Marcuse dalam upaya untuk membebaskan manusia dari persoalan ini adalah pembatasan terhadap pengembangan. Pembatasan ini dimaksudan untuk mengontrol pembludakan produksi. Produk industri haruslah dibatasi dengan sedemikian rupa dan sekaligus di distribusikan secara merata. Marcuse tidak menyuruh untuk membuang teknologi tapi merekomendasikan untuk menata teknologi dengan tujuan yang berbeda. Tujuan teknologi bukanlah untuk memperluas produksi demi kepentingan materialis. Industrialisasi juga harus berorientasi pada produktivitas kebutuhan vital bukan kebutuhan palsu.

Problematika Masyarakat Industri Menurut Harbert Marcuse Problematika Masyarakat Industri Menurut Harbert Marcuse Reviewed by Admin Nomizo.co on Friday, March 31, 2023 Rating: 5

No comments

Related Posts No. (ex: 9)