Kampus Tempat Mencari Ilmu Bukan Hanya Tempat Mencari Sangu
Agustina Dwi Indriyani-
Perguruan Tinggi merupakan suatu pendidikan yang menjadi terminal akhir bagi seseorang yang berpeluang belajar setingginya melalui jalur pendidikan sekolah. (Dardjowidjojo 1991 : 42) Kampus merupakan daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung. (KBBI) Jadi bisa kita garis bawahi bahwa kampus tidak hanya tempat untuk mencari sangu saja tetapi juga tempat untuk kegiatan belajar mengajar pada tahapan tinggi, agar bisa menjalankan perannya dengan benar.
Peran dari seorang mahasiswa tak hanya menjadi
beban bagi keluarganya saja tetapi peran mahasiswa lebih dari itu Ada beberapa
peran yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, yaitu agent of change, iron stock,
penjaga nilai, kekuatan moral, dan sebagai pengontrol dalam kehidupan sosial di
masyarakat. Banyak bukan perannya? Kalau dijabarkan semuanya sekaligus
tulisan ini mungkin akan sampai pada kerajaan Majapahit oleh karena itu kita
ambil salah satunya, yaitu agen of change.
Dalam jurnal yang berjudul Perspektif Mahasiswa
Sebagai Agen Of Change Melalui Pendidikan Kewarganegaraan disebutkan bahwa, Mahasiswa sebagai agen of change merupakan bagian yang
terpenting dalam lingkup pendidikan. Artinya mahasiswa sebagai generasi
muda bangsa Indonesia harus mempunyai pendidikan yang memadai untuk
memperkaya wawasan yang dimiliki agar membawa suatu perubahan bagi suatu
bangsa. Bangsa yang kaya akan wawasan maka ia akan menjadi bangsa yang
maju. Mahasiswa juga bertugas sebagai perubahan yang
Awalnya tidak diketahui karena hasil kegiatan mengajar dan penerapan
nilai-nilai positif yang dikembangkan oleh kalangan profesional public dan
privat.
Nah
untuk bisa mencapai hal itu seorang mahasiswa harus punya dasar yang jelas dan
kuat. Pendidikan yang diberikan tidak hanya berupa penyampaian dilanjutkan
pemasrahan dalam hal ini bisa diartikan bukan cuma sekedar menyampaikan materi
yang sesuai dengan RPS tetapi juga harus punya metode dalam
penyampaiannya. Mengutip dari tahun 2019 dimana
seluruh dunia terkena virus yang sangat amat mematikan, sebut saja Corona.
Ketika terjadi wabah pandemi ini dunia mengalami ketidakstabilan semua bidang
dalam kehidupan dibuat daring
atau online melewati media elektronik, tak luput pada bidang pendidikan. Memang
belajar daring bisa disambi dengan makan,
tiduran, dan lain-lain lagi, tetapi dampaknya kita tidak bisa fokus ke satu
titik.
Apalagi kalau ada kendala jaringan mati lampu tak ada sinyal, sinyal 3G video tak jalan, suara putus nyambung kayak hubungan kita,... bercanda. Okey balik lagi ke topik ada kelebihan dari belajar lewat daring, dan banyak kurangnya. Jika masuk tatap muka, jenuh saat pelajaran bisa tertawa bersama teman tapi kalau daring, jenuh pelajaran, tertawa sendirian dikira punya pacar.
No comments